Perbedaan Encoder dan Decoder dalam Live Streaming

By BAB PRODUCTION

Dalam konteks live streaming, encoder dan decoder adalah dua elemen penting yang berfungsi untuk mentransmisikan video dan audio secara real-time dari sumber (seperti kamera) ke perangkat penonton. Meskipun keduanya saling terkait, fungsinya berbeda secara signifikan. Berikut ini penjelasan dari BABPRODUCTION.ID mengenai perbedaan utama antara encoder dan decoder dalam live streaming.

1. Pengertian Encoder dalam Live Streaming

Encoder adalah perangkat atau perangkat lunak yang bertugas untuk mengubah sinyal video dan audio mentah (biasanya dalam format analog atau uncompressed digital) dari sumber (seperti kamera atau mikrofon) menjadi format digital terkompresi yang lebih efisien. Format yang dihasilkan biasanya adalah format yang sesuai untuk ditransmisikan melalui internet atau disimpan.

Dalam live streaming, encoder bertugas untuk:

  • Mengompresi video dan audio agar ukurannya lebih kecil dan lebih efisien saat dikirimkan melalui jaringan.
  • Mengubah format video dan audio mentah menjadi format yang bisa ditangani oleh platform streaming, seperti H.264 (untuk video) atau AAC (untuk audio).
  • Menggabungkan beberapa sumber (seperti video dan audio) menjadi satu aliran tunggal yang bisa di-streaming secara langsung ke server atau platform.

Contoh Fungsi Encoder:

  • Encoder mengambil sinyal video dari kamera 4K dan mengkompresinya menjadi format H.264 untuk dikirim ke YouTube atau platform streaming lainnya.
  • Dengan encoder, video dari kamera dan suara dari mikrofon dikompres dan dikirim ke internet secara bersamaan sebagai satu paket.

Ada dua jenis encoder yang biasa digunakan dalam live streaming:

  • Hardware Encoder: Perangkat fisik seperti Teradek, LiveU, atau Blackmagic yang dirancang khusus untuk encoding video dan audio dalam kualitas tinggi.
  • Software Encoder: Perangkat lunak seperti OBS Studio, Wirecast, atau vMix yang diinstal di komputer untuk melakukan tugas encoding video dan audio.

2. Pengertian Decoder dalam Live Streaming

Decoder adalah perangkat atau perangkat lunak yang bertugas untuk mengubah kembali data digital yang sudah dikompresi oleh encoder menjadi bentuk yang dapat diputar oleh perangkat penonton (seperti monitor, TV, atau ponsel). Decoder menerima sinyal streaming yang dikirim dari server atau encoder, lalu memprosesnya sehingga bisa ditampilkan di layar pengguna.

Dalam live streaming, decoder berperan untuk:

  • Menerima sinyal video dan audio yang telah dikompresi dan dikirimkan melalui internet.
  • Mendekompres video dan audio tersebut ke format asli atau yang bisa diputar.
  • Memutar konten yang telah didekodekan di layar atau perangkat penonton secara real-time.

Contoh Fungsi Decoder:

  • Saat penonton membuka streaming di YouTube atau aplikasi live streaming lainnya, decoder pada perangkat mereka (baik melalui aplikasi atau perangkat keras) bekerja untuk mendekode video yang dikirim dari server platform agar dapat ditonton.
  • Di sisi penerima, decoder mengubah sinyal digital yang diterima dari internet menjadi video yang bisa dimainkan di TV, laptop, atau smartphone.

Seperti encoder, decoder juga ada dalam dua bentuk:

  • Hardware Decoder: Perangkat fisik seperti Teradek Cube atau LiveU Receiver yang digunakan di studio atau tempat penerimaan sinyal live streaming.
  • Software Decoder: Aplikasi seperti VLC atau FFmpeg yang berfungsi untuk memutar video streaming pada perangkat komputer atau smartphone.

3. Perbedaan Utama antara Encoder dan Decoder

  • Fungsi Utama:
    • Encoder: Mengubah video dan audio mentah menjadi format digital terkompresi yang siap ditransmisikan melalui internet.
    • Decoder: Mengubah data digital terkompresi yang diterima menjadi format video dan audio yang dapat diputar oleh perangkat penonton.
  • Proses yang Terlibat:
    • Encoder: Proses encoding melibatkan kompresi data untuk mengurangi ukuran file dan menyiapkannya untuk transmisi.
    • Decoder: Proses decoding melibatkan dekompresi dan interpretasi data yang sudah diterima agar dapat ditampilkan dalam bentuk yang bisa dipahami oleh manusia (video dan audio).
  • Posisi dalam Alur Streaming:
    • Encoder: Berada di sisi penyiar (broadcaster). Encoder mengubah video dan audio dari kamera atau mikrofon sebelum dikirimkan ke server atau platform streaming.
    • Decoder: Berada di sisi penonton (viewer). Decoder menerima dan memproses data streaming yang dikirim oleh server sehingga penonton bisa menonton live streaming.
  • Penggunaan:
    • Encoder digunakan oleh pembuat konten atau penyiar untuk menyiapkan dan mengirimkan streaming.
    • Decoder digunakan oleh perangkat penonton untuk menampilkan live streaming yang telah dikirim oleh penyiar.

4. Contoh Penggunaan Encoder dan Decoder dalam Live Streaming

Encoder:

  • OBS Studio (software encoder) digunakan oleh streamer di rumah untuk melakukan live streaming ke Twitch. OBS mengambil video dari kamera dan audio dari mikrofon, mengkompresnya, lalu mengirimkan data ke server Twitch.
  • Teradek VidiU Go (hardware encoder) digunakan oleh tim produksi profesional untuk melakukan live streaming acara olahraga. Perangkat ini mengompres dan menggabungkan sinyal video dan audio, lalu mengirimkannya ke platform streaming.

Decoder:

  • VLC Media Player (software decoder) di sisi penonton mendekode video streaming dari server Twitch sehingga bisa diputar di komputer atau smartphone penonton.
  • Teradek Cube (hardware decoder) digunakan oleh studio televisi untuk menerima sinyal live streaming dari kamera lapangan dan menampilkannya di layar studio.

5. Koneksi antara Encoder dan Decoder dalam Live Streaming

Dalam live streaming, ada hubungan langsung antara encoder dan decoder:

  1. Encoder mengompres video dan audio dari sumber asli (misalnya kamera) menjadi format digital yang lebih ringan dan siap dikirimkan melalui internet.
  2. Data digital yang dikompresi tersebut dikirim melalui jaringan internet ke server (misalnya YouTube, Facebook, atau Twitch).
  3. Decoder di perangkat penonton menerima data tersebut, mendekompresnya, dan mengubahnya kembali menjadi video dan audio yang dapat diputar.

Kesimpulan

Dalam proses live streaming, encoder bertugas untuk mengubah dan mengompres data video dan audio dari penyiar, sementara decoder bertugas untuk menerima dan memproses data tersebut agar bisa dilihat oleh penonton. Keduanya bekerja secara sinergis untuk memastikan video dan audio bisa ditransmisikan dengan lancar dan ditampilkan dengan baik di sisi penonton. Itulah penjelasan tentang perbedaan encoder dan decoder dalam dunia live streaming.

5/5 - (1 vote)