Pada artikel kali ini babproduction.id akan membahas Pengertian Sederhana Tentang Foto Jurnalistik. Apa sih yang di maksud Foto Jurnalistik itu? Nah Foto Jurnalistik itu bisa dibilang sebuah alat terbaik untuk menyampaikan peristiwa kepada publik ataupun kepada pembaca. Kenapa bisa di bilang demikian? karena foto jurnalistik itu bisa di print, bisa dicetak dan kemudian bisa di distribusikan ke banyak platform.
Selain itu foto jurnalistik bisa di lihat di gadget, ponsel, tablet dan di laptop, kemudian foto jurnalistik bisa digabungkan dengan materi lain misalnya infografik ,video dan audio untuk jadi konten multimedia. Nah foto jurnalistik itu bisa di cetak di koran, pertama kali foto jurnalistik masuk koran pada tahun 1880 di koran Amerika namanya The Daily Graphic judulnya A Scene in Shantytown.
The Daily Graphic, Public domain, via Wikimedia Commons
Padahal Fotografi diumumkan pertama kali pada tahun 1839, jadi 1880 baru ada sebagai foto halftone yang disketch di koran, jadi waktu itu foto belum bisa langsung ditransfer ke cetak.
Foto Jurnalistik itu apa sih?
Foto Jurnalistik secara sederhana adalah foto yang bernilai Informasi yang disampaikan sesegera mungkin kepada pembaca. Foto bernilai informasi dan informasi tadi adalah fakta, jadi foto jurnalistik bahan dasarnya harus fakta tidak bisa yang lain, tidak bisa hoax dan tidak bisa karangan. Jadi foto jurnalistik peristiwanya harus asli dan harus akurat.
Informasi yang ada didalam foto jurnalistik itu bisa penting, bisa menarik dan bisa penting sekaligus menarik, jadi semakin penting dan semakin menarik foto tersebut semakin layak untuk tampil di headline halaman 1. Misalnya peristiwa yang punya impact atau punya dampak, semakin impactnya luas dan dampaknya luas maka peristiwa itu semakin penting dan semakin menarik bagi pembaca.
Peristiwa Serangan 11 September saat pesawat dibajak untuk menabrak Twin Tower di U.S itu jadi headline dan hampir semua koran di dunia menayangkan peristiwa tersebut. Kemudian apa yang kita alami sekarang nih pandemi Covid-19 kalau di Indonesia sejak bulan Maret 2020, foto-foto tentang pandemi sangat penting dan layak untuk berada di halaman satu koran untuk jadi berita utama.
Kontes tentang foto jurnalistik internasional tahunan yang ada di Belanda membagi foto jurnalistik kedalam beberapa kategori yaitu sebagai berikut:
- Contemporary Issues (Isu-Isu Kontemporer yang ada di Dunia)
- Environment (Suasana Tentang Lingkungan Hidup)
- General News (Isu-Isu atau Peristiwa Umum)
- Long-Term Project (Proyek Dokumenter Panjang)
- Nature (Isu-Isu Tentang Binatang)
- Portraits
- Sports
- Spot News
Di dunia foto-foto perang menjadi konsumsi berita
Roger Fenton, Public domain, via Wikimedia Commons
Foto di atas adalah foto perang tahun 1855 dan foto tersebut di potret oleh Roger Fenton dan diberi judul The Valley of the Shadow of Death dari perang krimea. Jadi Crimean War itu perang antara Rusia dan sekutu Inggris pada saat itu, Roger Fenton itu tercatat sebagai fotografer perang pertama waktu itu sampai tahun 90-an dan sampai awal 2000 fotografer perang itu profesi jurnalis foto yang luar biasa. Kenapa begitu? karena mereka mewartakan peristiwa mengerikan yang tragis dari medan perang kepada pembaca yang ada di rumah dan fotografer jurnalistik perang adalah profesi yang sangat menantang.
Balik lagi tadi ke Pengertian Sederhana Tentang Foto Jurnalistik. Pasti beberapa dari kalian pernah mendengar istilah Newsworthy atau News Value, tadi sudah ada Impact kemudian ada Proximity jadi semakin dekat baik secara geografis maupun psikologis satu peristiwa maka rekaman imajinya semakin penting bagi pembacanya. Dan apapun yang terdekat dengan kehidupan kita akan terasa penting.
Itulah kenapa koran-koran di Indonesia liputan utamanya adalah kejadian-kejadian atau isu yang ada ditanah air. Keunikan, hal yang unik bisa menarik untuk ditampilkan sebagai foto jurnalistik, kemudian Prominence jadi semakin subjek didalam foto itu terkenal, contohnya politisi, pengusaha, toko, atlet, pemain bola, pemain basket dan seleb. Semakin dia terkenal maka dia semakin penting atau sekaligus menarik untuk tayang di media untuk menjadi foto jurnalistik.
Foto jurnalistik itu tidak bisa hanya sekedar gambar atau hanya sekedar foto itu tidak bisa, foto jurnalistik itu harus dilengkapi dengan teks. Jadi foto jurnalistik itu adalah gambar dan tulisan, tulisannya berupa caption atau lainnya jadi untuk pelengkap foto.
Foto perlu caption karena tidak semua informasi itu bisa ditampilkan dalam bentuk gambar, jadi ada informasi lain yang harus dilengkapi sehingga pembaca tidak salah tangkep. Jadi informasinya biasanya standarnya itu 5W1H yang artinya:
- What : Apa
- Who : Siapa
- Why : Mengapa
- When : Kapan
- Where : Dimana
- How : Bagaimana
Nah itulah artikel singkat mengenai Pengertian Sederhana Tentang Foto Jurnalistik. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.
Baca Juga: